Selasa, 23 Februari 2010

Penemu coklat

Hmmm......enaknya sekarang posting apa lagi yaa?? Oh iya, berhubung beberapa hari lalu hari Valentine, yang berhubungan sama hari itu apa yaa?? Hmmm.....tentu saja makanan yang namanya "coklat". Tul nggak? Walaupun gak ngerayain hari itu, kira-kira kalian tahu tidak, penemu makanan coklat tersebut siapa??
Mungkin kira-kira jawabannya seperti ini.....

Kisah awal penemuan cokelat, sejauh dapat ditelusuri, berawal 2000 tahun yang lalu di wilayah tropis Amerika Tengah dimana suku Indian Maya memperlakukan biji kakao sebagai barang berharga.



Gambar buah dan pohon kakao diukir pada tembok-tembok kuil mereka yang megah, dan tulisan kuno suku Maya menunjukkan kakao sebagai "makanan para dewa". Suku Indian Maya adalah yang pertama menciptakan minuman dari biji kakao yang dihancurkan yang hanya dapat dinikmati oleh kaum bangsawan atau pada upacara ritual suci.

Peran penting cokelat dalam kerajaan Aztec juga tercatat dengan jelas. Mereka menamakan minuman berharga dari biji kakao tersebut sebagai "xocolatl" yang berarti "air yang pahit". Rasa cokelat asli memang pahit sedangkan cokelat yang sering kita makan selama ini umumnya telah banyak dicampur dengan gula dan susu sehingga terasa manis.

Seperti para pendahulunya, orang-orang Aztec meminum cokelat hangat tanpa pemanis hanya pada upacara-upacara spesial. Montezuma II, salah satu raja Aztec, menyimpan sejumlah besar biji cokelat dalam sebuah gudang besar dan mengkonsumsi minimum 50 cawan cokelat hangat setiap hari dari sebuah cawan emas.

Lalu, orang-orang eropa pertama kali mengenal coklat dari suku Maya di Amerika Tengah. Saat itu mereka diundang ke Istana dan disuguhi minuman dari buah yg dikocok-kocok terus sampai berbusa. Rasanya?? biar enak tapi puaahhiiit soalnya cuma dikocok-kocok doank. Makanya, orang Eropa membawa ke daerahnya dan ditambahin gula, jadilah minuman coklat. Karena repot, maka seseorang bernama Van Houten mencoba memadatkan coklat tersebut hingga menjadi coklat batangan, seperti yg biasa kita cemil sekarang ini


0 komentar:

Posting Komentar

 

Retnoputri. Design By: SkinCorner